Navigation

Pj.Bupati Kudus Resmi Buka TMMD Sengkuyung Tahap II Kodim 0722/Kudus

KUDUS - Upacara pembukaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II TA. 2024 resmi dibuka oleh Pj.Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie didampingi Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo bersama Forkopimda. Upacara bertempat di lapangan Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus dengan mengambil tema “Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan Di Wilayah”, Rabu (08/05/2024).

Seperti diketahui, program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) adalah suatu program terpadu antara TNI dan pemerintah daerah. Dengan tujuan mempercepat pelaksanaan pembangunan daerah demi mensejahterakan masyarakat serta sebagai upaya mempererat kemanunggalan TNI dan rakyat.

Pj Bupati berharap, melalui kegiatan ini, TNI, Polri dan masyarakat dapat menjadi bagian dari Program TMMD untuk merawat dan mengikat kebersamaan. Serta kegotong-royongan untuk mengatasi persoalan kebangsaan melalui sinergi bersama.

“Program TMMD telah menjadi bagian dari cara merawat dan mengikat kebersamaan. Serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan kita hari ini,” ujar Pj.Bupati Kudus.


Menurut Bupati Muhamad Hasan Chabibie , semua harus keroyokan dalam sinergi serta kolaborasi untuk menyelesaikan berbagai persoalan tersebut. Seperti mengatasi kemiskinan dan pengangguran, mewujudkan daulat pangan dan energi, memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, memberantas narkoba, dan memperkuat nasionalisme dan patriotisme.

“Alhamdulillah hari ini spirit kegotongroyongan dan kebersamaan kembali kita teguhkan dalam suatu aksi nyata melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II TA 2024. TMMD ini telah mempercepat pembangunan desa terutama daerah tertinggal, perbatasan, dan daerah lain yang belum tersentuh pembangunan,” katanya.

Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo, S.I.P. mengatakan, dalam kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap II di Desa Puyoh menyasar kegiatan fisik dan non fisik.

“Sasaran fisik berupa betonisasi jalan dan pembangunan jembatan dengan panjang 300 meter, lebar 3 meter, dan ketebalan 15 centimeter. Sedangkan untuk pembangunan jembatan panjang 6 meter, lebar 4 meter dan tinggi 5 meter,” jelasnya.

Sasaran non fisik, terang Dandim, meliputi penyuluhan radikalisasi terorisme dan balatkom, penyuluhan bintal, penyuluhan bela negara, penyuluhan wawasan kebangsaan. Penyuluhan narkoba, penyuluhan KB-Kesesehatan, penyuluhan pertanian, sosialisasi stunting, sosialisasi kamtibmas, dan pemberdayaan masyarakat.

“Tak hanya itu, dengan menggandeng stakeholder terkait upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat, sosialisasi stunting juga dilakukan,” terangnya. (Kodim 0722/Kudus)


  

Share
Banner

Penerangan

Post A Comment:

0 comments: